Rabu, 20 Juni 2012

pramuka


PRAMUKA DI PERGURUAN TINGGI


Dalam Bab I ayat ke-4 UU nomor 12 tahun 2010 tentang gerakan pramuka dijelaskan bahwa Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan. Meskipun ini merupakan ketentuan umum dari kepramukaan, tetapi ayat diatas dapat dijadikan sebagai tujuan dari pendidikan kepramukaan. Hal ini berarti bahwa tujuan dari kegiatan pramuka bukan hanya sekedar bersenang-senang, melainkan bersama-sama mencari pengalaman baru, kecakapan hidup dan lain sebagainya sesuai penjelasan UU diatas. Bagi para aktivis dunia kepramukaan, tujuan tersebut adalah suatu hal yang menyenangkan. Karena untuk mencapai hal tersebut dilakukan secara bersama.
Pelaksanaan pendidikan kepramukaan dewasa
ini hanya berlangsung secara efektif di tingkat dasar dan menengah, terutama di kota-kota besar di Indonesia. Dimana hanya sekedar melaksanakan kegiatan rutin berupa latihan. Akan tetapi tidak sedikit dari masyarakat terutama pelajar di kota-kota besar yang masih mempunyai semangat tinggi dalam berorganisasi atau lebih tepatnya berkecimpung di dunia kepramukaan. Beberapa tahun terakhir tidak semua yang aktif menjalankan empat fungsi pendidikan kepramukaan, kebanyakan hanya menjalankan poin ketiga dan keempat. Yaitu tentang pengabdian kepada orang tua dan masyarakat dan permainan yang berorientasi kepada pendidikan.
Sistem pamuka yang dikenal di perguruan tinggi lebih dikenal dengan nama Racana, yang didalamnya terdiri atas pramuka penegak dan pramuka pandega. Maksudnya adalah mereka yang masuk dalam kuliah belum mencapai usia pandega masih disebut sebagai pramuka penegak meskipun sudah kuliah, karena usia pandega adalah 21 tahun-25 tahun, sedangkan usia penegak adalah 16 tahun-20 tahun.  Walaupun begitu, usia disini tidak menjadi maslah dalam menjalankan kegiatan-kegiatan Racana, karena kegiatan yang dilaksanakan bersifat lebih besar dibandingkan dengan kegiatan-kegiatan di jenjang lebih rendah yang membutuhkan panitia yang tidak sedikit.
Pada jenjang perguruan tinggi, kepramukaan masih tetap berjalan lancar baik di perguruan tinggi negeri, swasta maupun yang berbasis agama, lebih utama di perguruan tinggi yang mempunyai fakultas pendidikan. Meskipun tidak semua anggotanya intens atau fokus pada pramuka, karena tidak hanya pramuka yang dijadikan prioritas utama, masih banyak yang lain diantaranya kuliah, keluarga, dan hubungan bermasyarakat. Sekilas dilihat, Kepramukaan di jenjang ini lebih bersifat bagaimana cara anggotanya untuk berorganisasi dan bagimana untuk hidup bermasyarakat, baik bermasyarakat di kampus maupun diluar kampus. Banyak dari anggota yang hanya sekedar ikut tanpa adanya keinginan untuk mempelajarinya. Hal seperti ini sudah menjadi sesuatu yang biasa di jenjang ini, karena faktor pertemanan yang menuntun mereka masuk ke organisasi ini. Keaktifannya masih menimbulkan tanda tanya besar, karena setelah masuk mereka hanya ikut dalam even-even yang trafnya besar. Meskipun begitu, ini wajib kita syukuri masih ada yang aktif di pramuka.

0 komentar:

Posting Komentar