Rabu, 20 Juni 2012

italia


VIVAbola - Drama terjadi di Grup C Piala Eropa 2012. Balapan tiga kuda pacu antara Kroasia, Spanyol dan Italia akhirnya dimenangi dua nama terakhir. Keduanya berhak mendapatkan tiket ke babak perempat final.

"Pacuan" di grup ini terbilang sengit. Kroasia sempat ngebut di laga perdana dengan menggulung Republik Irlandia 3-1 dan sukses bertengger di puncak klasemen. Adapun Gli Azzurri cuma main imbang 1-1 dengan Tim Matador.

Memasuki laga kedua, laju Kroasia ternyata melambat. Ini bisa dimengerti karena mereka berhadapan dengan Italia. Kedua tim berbagi poin setelah main seri dengan hasil 1-1.

Sebaliknya, Spanyol justru menunjukkan keperkasaannya dengan menghajar habis Robbie Keane dan kawan-kawan dengan skor 4-0.

Memasuki laga ketiga, baik Kroasia,
Spanyol dan Italia masih berpeluang untuk lolos. Target kemenangan jadi harga mati bagi ketiga tim itu. Apa daya, Dewi Fortuna ternyata tidak berpihak kepada Luka Modric dan kawan-kawan.

Meski tampil agresif dan terus menteror pertahanan La Furia Roja, namun Kroasia harus tetap mengakui keunggulan 0-1 Spanyol di PGE Arena, Selasa 19 Juni 2012 dinihari WIB.

Adalah pemain pengganti Jesus Navas yang mencetak gol tunggal kemenangan Tim Matador. Ia mematahkan jebakan offside lawan dan sukses mengeksekusi umpan Andres Iniesta.

Di lain tempat, kesuksesan juga diraih Gli Azzurri. Gianluigi Buffon dan kawan-kawan menang secara meyakinkan 2-0 atas Irlandia di Stadion Miejski. Pahlawan Italia di laga ini adalah Antonio Cassano dan Mario Balotelli. Maka, loloslah Spanyol dan Italia ke babak delapan besar.

"Menderita, bahagia, dan semuanya!" ujar pelatih Italia, Cesare Prandelli, ketika ditanya bagaimana perasaannya usai mengantar Gli Azzurri lolos.

"Ini adalah olahraga dan kami mengalami penderitaan dalam beberapa momen. Tapi, kami pantas lolos. Hari ini kami mungkin mengerti bahwa kami harus menunjukkan kualitas dan tekad untuk menang. Kami bisa mencapai apa pun dengan hati ini," ujar mantan pelatih Fiorentina itu seperti dilansir Football Italia.

Setali tiga uang, pelatih Spanyol, Vicente del Bosque juga puas dengan keberhasilan timnya lolos. "Lawan Kroasia adalah pertandingan yang sangat sulit. Kroasia bermain bagus dalam bertahan dan tidak memberi kami ruang. Cesc Frabregas masuk ke permainan untuk memberi kami oksigen segar, dan Navas membantu kami dalam menyerang. Ini hasil yang bagus untuk kami," ucap Del Bosque.
PR Italia dan Spanyol
Keberhasilan lolos Italia dan Spanyol disambut bahagia oleh kedua kubu. Meski demikian, perayaan tak perlu dilakukan secara berlebihan karena tugas berat masih menanti di depan. Keduanya juga punya banyak PR untuk memperbaiki kinerja mereka.
Italia misalnya, tim yang pernah dibesut Marcelo Lippi itu hingga kini belum memiliki formasi baku. Sempat main dengan pakem 3-5-2 di dua laga awal, Prandelli kemudian melakukan perombakan besar-besaran dengan mengganti ke formasi 4-3-1-2. Tak hanya itu, ia juga mengganti empat starter di timnya.
Leonardo Bonucci, Christian Maggio, Emanuele Giaccherini, dan Mario Balotelli diganti dengan Ignazio Abate, Andrea Barzagli, Federico Balzaretti, dan Antonio Di Natale. Bisa fatal akibatnya jika Prandelli mencoba berkesperimen lagi. Apalagi lawan mereka berikutnya kemungkinan adalah Prancis, tim yang tak terkalahkan dalam 23 laga terakhir.
Sama dengan Italia, Spanyol juga memiliki masalah, khususnya di lini depan. Pada laga perdana, Del Bosque membuat eksperimen dengaan bermain tanpa striker. Ini dilakukan menyusul cederanya ujung tombak utama David Villa.
Saat melawan Irlandia, Fernando Torres yang diberi kesempatan tampil maksimal. Penyerang Chelsea itu sanggup melesakkan dua gol. Sayangnya, performa Torres menurun lagi di laga ketiga. Pemain berjuluk El Nino tak mampu memberikan ancaman yang berarti ke gawang Kroasia.
Intinya, Del Bosque harus secepatnya menemukan solusi. Jika Torres terus angin-anginan, maka Del Bosque harus mau memberi kesempatan kepada Alvaro Negredo dan Fernando Llorente untuk unjuk gigi.

0 komentar:

Posting Komentar