MORALITAS PELAJAR
Dalam Jawa
Kemajuan teknologi yang sangat cepat membuat moral remaja khususnya
pelajar menjadi semakin menurun. Moralitas pelajar saat ini dapat dikatakan
sangat jauh dari tujuan pendidikan. Pendidikan merupakan suatu tolak ukur
kemajuan suatu negara, karena dengan suksesnya suatu pendidikan negara akan
mempunyai peradaban yang tinggi.
Pendidikan yang diperoleh oleh seorang siswa tidak hanya didapatkan dari
dunia sekolah saja, terutama pendidikan moral. Konsep moral sering digambarkan
lewat totonan. Dalam sinetron-sinetron yang ditayangkan di TV Indonesia terjadi
banyak penyangkalan terhadap realitas ketuhanan yang telah menganugrahi manusia
dengan pikiran (Muslich dkk, 200:3). Masalah moralitas tidak dapat dilepaskan
begitu saja dari dunia pendidikan. Pendidikan moral harus diajarkan mulai dari
usia anak-anak, agar mereka siap dalam menjalani tantangan globalisasi, dimana
manusia lebih menggunakan alat-alat elektronik dalam mencari informasi apapun.
Moral adalah ajaran tentang baik buruk
perbuatan dan kelakuan (akhlak, kewajban dsb) dan selalu berhubungan dengan manusia sebagai individu dan manusia sebagai anggota masyarakat (Muslich dkk, 200:55). Dalam hidup bermasyarakat tentunya manusia tidak hanya memperoleh hal-hal yang bersifat positif saja, sehingga disini kreativitas sangat diperlukan untuk menyaring pengaruh yang berasal dari luar atu lingkungan sangat berbeda-beda, karena semua ditentukan oleh sifat-sifat setiap individu. Moralitas tidak hanya menyoroti hal-hal yang negatif saja, akan tetapi juga mencakup nilai-nilai sosial, seperti pernyataan Muclis Dkk dalam bukunya yang menyebutkan bahwa moral menyoroti perbuatan atau tingkah laku manusia baik itu buruk ataupun baik (Muslich dkk, 200:55). Pendidian moral biasanya membahas tentang tingkah laku kehidupan seseorang, misalnya bagaimana cara berbicara orang, tata bahasa yang digunakan baik dalam kehidupan dilingkungan sekolah maupun kehidupan bermasyarakat.
perbuatan dan kelakuan (akhlak, kewajban dsb) dan selalu berhubungan dengan manusia sebagai individu dan manusia sebagai anggota masyarakat (Muslich dkk, 200:55). Dalam hidup bermasyarakat tentunya manusia tidak hanya memperoleh hal-hal yang bersifat positif saja, sehingga disini kreativitas sangat diperlukan untuk menyaring pengaruh yang berasal dari luar atu lingkungan sangat berbeda-beda, karena semua ditentukan oleh sifat-sifat setiap individu. Moralitas tidak hanya menyoroti hal-hal yang negatif saja, akan tetapi juga mencakup nilai-nilai sosial, seperti pernyataan Muclis Dkk dalam bukunya yang menyebutkan bahwa moral menyoroti perbuatan atau tingkah laku manusia baik itu buruk ataupun baik (Muslich dkk, 200:55). Pendidian moral biasanya membahas tentang tingkah laku kehidupan seseorang, misalnya bagaimana cara berbicara orang, tata bahasa yang digunakan baik dalam kehidupan dilingkungan sekolah maupun kehidupan bermasyarakat.
0 komentar:
Posting Komentar